Beranda | Artikel
Takutlah terhadap Adzab Kubur (01)
Sabtu, 19 Agustus 2017

Daar ad-Dunya, Daarul Barzakh dan Daarul Akhirat

Adzab kubur adalah sesuatu yang telah diberitakan kebenarannya oleh Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para ulama. Alam kubur disebut juga barzakh, karena alam ini memisahkan antara dunia dan akhirat.

Setiap orang akan berada di tiga alam yang berbeda: alam dunia (daar ad-dunya), alam kubur (daarul barzakh), dan alam akhirat (daarul qarar). Dunia adalah alam untuk memperbanyak amal, dan tidak ada hisab di dalamnya. Alam kubur adalah tempat untuk menunggu, yang kemudian berpindah menuju alam akhirat ketika kita semua dibangkitkan dari kubur kita.

Meskipun alam untuk menunggu, di alam kubur seseorang akan berada pada keadaan yang menggambarkan kondisinya di akhirat kelak, apakah dia masuk surga ataukah masuk neraka. Apakah dia akan diadzab di kuburnya, ataukah dia akan mendapatkan nikmat. Oleh karena itu, alam kubur adalah taman di antara taman-taman surga, ataukah jurang dari jurang-jurang neraka.

Fitnah Kubur

Ketika seseorang pertama kali diletakkan di kuburnya dan selesailah proses pemakamannya, dia didatangi dua malaikat. Ruhnya akan dikembalikan ke jasadnya, kemudian didudukkan untuk ditanya: siapakah Rabbmu?; apa agamamu?; dan siapakah Nabimu?

Orang-orang mukmin akan menjawab, “Rabbku adalah Allah, Islam adalah agamaku dan Muhammad adalah Nabiku.” Allah Ta’ala akan meneguhkannya dengan jawaban tersebut, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim [14]: 27)

Ketika dia menjawab dengan jawaban tersebut, maka terdengarlah seruan dari atas langit,

أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِي، فَأَفْرِشُوهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Hamba-Ku benar. Hamparkanlah surga untuknya, dan bukakanlah untuknya pintu-pintu surga.” (HR. Abu Dawud no. 4753 dan Ahmad 4/288)

Kemudian diluaskanlah kuburnya sejauh mata memandang dan datanglah semerbak wangi surga dan dia menunggu tempatnya di surga. Dia pun berkata, “Wahai Rabbku, segerakanlah hari kiamat, sehingga aku bisa kembali ke keluarga dan hartaku (di surga, pen.).”

Adapun orang-orang munafik, ketika mendapatkan pertanyaan tersebut, mereka tidak mampu menjawabnya. Mereka berkata, “Haa, haa, aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengucapkan seuatu, lalu aku pun (ikut-ikutan) mengucapkannya.”

Maksudnya, ketika di dunia mereka hanya ikut-ikutan agar bisa hidup damai bersama orang-orang mukmin, meskipun mereka (orang munafik) tidak memiliki iman dan tauhid dalam hatinya. Mereka ikut-ikutan menjadi (seolah-olah) beriman agar mendapatkan keuntungan duniawi tertentu.

Mereka inilah orang-orang munafik yang menampilkan amal shalih, namun hatinya kufur dan ingkar. Sehingga mereka pun dihalangi dari menjawab pertanyaan kubur dengan benar. Mereka tidak mampu menjawabnya, meskipun ketika di dunia mereka bisa mengucapkannya. Karena ketika mereka di dunia, mereka mengucapkan syahadat dalam kondisi munafik.

Setelah mereka menjawab dengan perkataan tersebut di atas, maka terdengarlah seruan dari langit,

أَنْ كَذَبَ، فَافْرِشُوا لَهُ مِنَ النَّارِ، وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ

“Hamba-Ku berdusta. Hamparkanlah neraka untuknya, dan bukakanlah untuknya pintu-pintu neraka.” (HR. Abu Dawud no. 4753 dan Ahmad Ahmad 4/288)

Kuburnya pun disempitkan, sehingga terjepitlah tulang-tulang persendiannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Dan Allah menyesatkan orang-orang yang dzalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim [14]: 27)

Dia pun diadzab di kuburnya, dan berada di jurang di antara jurang-jurang neraka.

[Bersambung]

Daftar Link Artikel Ini:

  1. Takutlah terhadap Adzab Kubur (01)
  2. Takutlah terhadap Adzab Kubur (02)

***

Diselesaikan di pagi hari, Rotterdam NL 30 Sya’ban 1438/26 Mei 2017

Yang senantiasa membutuhkan rahmat dan ampunan Rabb-nya,

Penulis: Muhammad Saifudin Hakim
Artikel: Muslim.or

Referensi:

Disarikan dari kitab Majaalisu Syahri Ramadhan Al-Mubaarak, karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan bin ‘Abdullah Al-Fauzan, hal. 113-114 (cet. Daar Al-‘Ashimah, tahun 1422)

🔍 Fasiq, Nama Hari Akhir Dan Artinya, Puasa Sunnah Ayyamul Bidh, Hukum Bekerja Di Bank Menurut Mui, Terjemah Kitab Salaf


Artikel asli: https://muslim.or.id/31670-takutlah-terhadap-adzab-kubur-01.html